Selasa, 04 Juni 2013

HARGA JENGKOL MELAMBUNG MELEBIHI HARGA DAGING AYAM

Akhir-akhir ini warteg-warteg terpaksa menghapus salah satu menu handalannya yaitu makanan yang berbahan dasar jengkol. menu makanan yang digemari hampir sebagian masyarakat berekonomi menengah kebawah ini menjadi langka semenjak naiknya jengkol dari harga normal yang hanya Rp 20.000,-per-Kilogram menjadi Rp 50.000,-per-Kilogram, melebihi harga daging ayam yang hanya berkisar sekitar Rp 25.000,- per-Kilogramnya.


Hal ini menjadikan jengkol sulit dijumpai di pasar-pasar dikarenakan banyak yang tidak berani menjualnya, hal ini juga di barengi dengan naiknya sejumlah bahan pokok seperti beras mengalami kenaikan Rp2.000per kilogram. Cabe rawit mencapai Rp30 ribu per kilogram, dan tomat Rp4.000 per kilogram.

VIVAnews meliris - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, Selasa 4 Juni 2013, menegaskan, dia berencana melakukan inspeksi di Cianjur, Jawa Barat, terkait hal itu."Minggu ini, saya pergi ke sana (Cianjur)," kata Gita usai konferensi pers tentang kinerja ekspor impor Januari-April 2013.Menurut dia, akhir-akhir ini harga bahan pangan itu meroket di beberapa daerah di Jawa Barat, terutama Cianjur dan Subang.

Para pedagang jengkol terkena imbas langsung kenaikan harga ini. Seperti di Tasikmalaya, mereka terpaksa gulung tikar karena tidak kuat dengan tingginya pangan ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar