Bahan baku merupakan bahan
langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
produk jadi. Bahan baku merupakan bahan utama atau bahan pokok dan merupakan
komonen utama dari suatu produk.
Adapun dasar penyusunan anggaran
bahan baku bersumber dari anggaran produksi, rencana persediaan bahan baku, dan
standar bahan baku dipakai.
Formula yang dapat diergunakan untuk menyusun anggaran bahan
baku sebagai berikut :
Pembelian Bahan Baku xx
Unit @ Rp xx = Rp xxx
Persediaan bahan baku awal xx
Unit @ Rp xx = Rp xxx +
Bahan baku tersedia xx
Unit @Rp xx = Rp xxx
Persediaan Bahan Baku Akhir xx
Unit @ Rp xx = Rp xxx -
Bahan Baku Dipakai xx
Unit @ Rp xx = Rp xxx
Bahan Baku dipakai
– Unit yang diproduksi x standar pemakaian bahan baku
Faktor yang menentukan rencana persediaan bahan baku :
- Anggaran Produksi
- Harga beli bahan baku
- Biaya penyimpanan bahan baku di gudang (Carrying cost) dalam hubunganya dengan biaya ekstra yang dikeluakan sebagai akibat kehabisan persediaan (Stockout Cost)
- Ketetapan pembuatan standar pemakaian bahan baku
- Ketepatan pemasok (penjual bahan baku dalam menyerahkan bahan baku yang dipesan) Jumlah bahan baku setiap kali pesan
Kuantitas Pesanan Ekonomis
Kuantitas pesanan ekonomis Economic Order Quantity (EOQ) adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh denga biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah
pembelian yang optimal. Perhitungan EOQ dapat diformulasikan sebagai berikut :
EOQ= akar 2 X RX S dibagi PxI
R =
Kuantitas yang diperlukan selama periode tertentu
S = Biaya
pemesanan setiap kali pesan (odering cost)
P = Harga
Per unit
I =
Biaya penyimpanan bahan bahan di gudang
yang dinyatakan dalam presentase dari nila
persediaan rata-rata dalam satuan mata uang
yang disebut dengan carrying cost
P x I = Besarnya
biaya penyimpanan per unit
Biaya penyimpanan selain disebut carrying disebut juga
dengan sterage cost atau holding cost. Biaya pemesanan selain disebut dengan procurement cost disebut juga denga ondering cost atau setup cost. Apabila kita menghitung tingkat perputaran persediaan
(TPP)bahan baku dapat dipergunakan formula sebagai berikut :
TPP bahan baku = bahan baku yang
diperlukan selama satu periode
Rata-rata persediaan
bahan baku
=
364 = 8 Kali
(26+65):
2
Standar bahan baku dipakai
- Kualitas standar bahan baku : kualitas standar bahan baku adalah taksiran sejumlah unit bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tertentu.
- Harga standar bahan baku : harga standar bahan baku adalah taksiran harga per unit bahan baku. Harga standar ini pada umumnya ditentukan dari daftar harga.
Anggaran bahan baku dipakai
1. Anggaran
bahan baku dipakai dalam unit
2. Anggaran
Biaya Bahan Baku (BBB)
Anggaran biaya bahan baku
merupakan anggaran bahan baku dipakai dalam satauan uang (Rupiah)
Anggaran BBB = Anggaran bahan
baku dipakai dalam unit x standar harga bahan baku
Anggaran Persediaan bahan baku
Persediaan bahan baku awal periode akan datang merupakan persediaan
bahan baku akhir periode sekarang. Jadi untuk mengetahui persediaan bahan baku
awal periode akan datang dapat diketahui dengan melihat laporan keuangan berupa
neraca atau laporan laba rugi pada periode lalu.
Untuk menentukan besarnya
ersediaan bahan baku akhir pendapatan dapat digunakan formula sebagai beriku :
PBB= BBB x2-PBBAw
TPPBB
PBBAw = Persediaan bahan baku
akhir
BBB = Biaya bahan baku
PBBAk = persediaan bahan baku awal
TPPBB = tingkat perputaran
persediaan bahan baku Anggaran pembelian bahan baku
Pembelian bahan baku = Persediaan
bahan baku + biaya bahan baku-persediaan bahan baku awal .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar