Pengertian Manajemen
Operasi
Manajemen operasi adalah satu set aktivitas untuk
memperoleh nilai tambah produk melalui transformasi input menjadi output.
Input dapat berupa :
Material yang dikelompokan menjadi dua macam yakni :
- Material pokok yang disebut
dengan bahan baku yaitu terdiri dari terkomponen utama yang akan menjadi produk
yang dihasilkan dalam proses konversi. Contoh: tekstil untuk
perusahaan garmen, kayu untuk perusahaan mebel, kertas untuk perusahaan
percetakan.
- Material pembantu atau bahan penolong adalah bahan untuk membuat output
benar-benar menjadi produk akhir yang utuh. Contoh: cat untuk
meja, kancing untuk baju.
· Karyawan dikategorikan menjadi empat yakni :
1. Ahli dan terlatih: seorang
yang menguasai konsep tertentu dianggap ahli, sedangkan terlatih apabila sudah
berkali-kali melakukan pekerjaan yang sama.
2. Ahli tetapi tidak terlatih;
seorang yang memiliki sertifikasi tinggi di bidangnya dapat dikatakan sudah
ahli. Namun karena belum berpengalaman terhadap suatu bidang maka dikatakan
tidak terlatih.
3. Tidak ahli tetapi terlatih;
seorang yang tidak ahli dalam bidang tertentu namun sudah berpengalaman karena
sering melakukan pekerjaan tersebut berkali-kali.
4. Tidak ahli dan tidak
terlatih; seorang yang tidak ahli dan tidak terlatih maka tidak diperlukan
dalam proses konversi karena akan sulit untuk dimintai menyelesaikan sesuatu
baik individu maupun kerja tim.
· Peralatan dimana peralatan
juga diperlukan dalam proses konversi. Berhubungan dengan peralatan, teknologi
berperan besar dalam proses konversi dan produk yang dihasilkan.
Sedangkan output berupa produk, dimana produk
merupakan hasil dari proses konversi berupa barang dan jasa. Hasil konversi
diharapkan menghasilkan nilai tambah dan dapat memberikan kepuasan kepada para
pelanggan atau konsumen.